Sungguh Menakjubkan Urusan Seorang Mukmin
December 4, 2008 at 1:44 pm 3 comments
Oleh-oleh Dauroh Khusus Akhwat tanggal 4 Desember 2008 di Gedung BPPT, Jl. Thamrin, Jakarta, Oleh Ustad Abu Ihsan Al-Atsary

Judul Asli: Hadits ‘Ajaban Li Amri Al-Mu’min Dirasatan Haditsiyah Da’wiyyah Nafsiyyah
Penulis: Dr. Falih bin Muhammad bin Falih Ash-Shughayyir
Edisi Indonesia: Sungguh Menakjubkan Urusan Seorang Mukmin
Penerjemah: Ust. Abu Ihsan Al-Atsary
Penerbit: Daar An-Naba’
Dari Abdurrahman bin Abi Laila dari Shuhaib, ia berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini tidak dimiliki oleh selain seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya.” {HR. Imam Muslim]
Hadits ini mengajarkan kepada setiap mukmin untuk selalu bersyukur saat mendapat kesenangan dan bersabat saat mendapat musibah.
SYUKUR
Kesenangan dalam hidup ini berarti manusia mendapat kelapangan hidup dengan bentuk:
– harta
– kesehatan
– waktu luang
– pernikahan
– gelar sarjana
– keamanan
Terkadang manusia tidak merasa mendapat kelapangan ini hingga kelapangan ini diambil darinya. Begitu tepat kiasan berikut ini: kesehatan adalah mahkota di kepala orang sehat, tidak ada yang bisa melihatnya kecuali orang sakit. Orang yang pernah sakit akan dapat merasakan nikmatnya sebuah kesehatan.
Karena itu, di saat kelapangan hidup ini menghampiri kita, maka sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Allah. Bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya.
Syukur ditegakkan atas tiga rukun, yaitu:
1. Sukur qalbi
2. Sykur lisan
3. Syukur seluruh badan
SABAR
Kebalikan dari kesenangan hidup adalah kesempitan hidup, bentuknya:
– medan dakwah
– musibah dan kematian
– gangguan manusia
– sakit
– peperangan
– keterasingan
Kesempitan hidup ini harus dihadapi dengan penuh kesabaran. Sabar sejak musibah itu muncul, bukan di tengah apalagi di akhir. Bentuk-bentuk kesabaran adalah:
1. Sabar dalam mengerjakan ketaatan
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan
Entry filed under: Aqidah, Tazkiyatun Nafs. Tags: sabar, syukur.
Bangunan yang Tinggi Nan Megah Menangis, Terapi Syar’i Meluluhkan Kerasnya Hati
3 Comments Add your own
Leave a Reply Cancel reply
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. abujeeha | January 9, 2009 at 7:32 am
mb..izin copy paste ya..jzk khr..
2. yogi suwardi s.pd.i | July 13, 2009 at 1:20 am
syukur dan sabar seperti dua gambar mata uang yang tidak bisa dipisahkan.dikala kita senang maka harus bersyukur begitu pun dikala kita mendapat musibah harus bersabar sehingga kita dapat mengambil hikmahnya.
3. sekjend KAMMI komisariat bjm | January 31, 2010 at 3:18 am
subhanallah amazing luar biasa……………..shortstone