Pacaran …. ?
November 16, 2008 at 12:24 pm 16 comments
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Diriwayatkan daripada Abu Hurairah rhadhlyallahu ‘anhu katanya: Nabi shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala telah mencatat bahwa anak Adam cenderung terhadap perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat dielakkan lagi, dimana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita-cita dan berkeinginan mendapatkannya hingga kemaluan ikut memastikan perzinaan itu.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)
Akibat zina (perasaan) cinta ini, maka banyak muncul perilaku yang telah dihasut syetan, malah menjadi kebanggan tersendiri dalam masyarakat. Perilaku ikhtilah dan khalwat (berdua-duaan) menjadi hal yang lumrah. Perilaku ini dalam masyarakat dinamakan pacaran. Masalah cinta yang manusiawi menjadi tameng dan melenakan para wanita. Padahal, ‘cinta’nya para pria, tentu saja lebih dari sekedar cinta yang diinginkan para wanita yang berpacaran.
Menjadi hal yang klasik, munculnya budaya pacaran yang sesungguhnya bukan pacaran melainkan perzinaan yang disebutkan dalam hadist di atas. Jika pacaran yang disebutkan awalnya untuk saling mengenal, berubah menjadi ajang pelampiasan nafsu bagi masing-masing insan manusia yang tentunya sudah digoda syetan.
Hal ini yang membuat pacaran tidak murni lagi. Islam, tidak menganjurkan pacaran, melainkan ta’aruf yang dapat menjaga izzah (nilai) masing-masing insan manusia hingga terjaga dari godaan syetan, mulai dari taraf perkelanan hingga di ijab qabul dalam pernikahan. InsyaAllah terlepas dari godaan syetan yang maha super dahsyat itu.
Semoga tulisan ini bermanfaat ^_^
nb. jangan takut tuk melawan syetan, Allah yang menjadi pelindung kita. Amiin.
Entry filed under: Tazkiyatun Nafs. Tags: pacaran, remaja.
16 Comments Add your own
Leave a reply to wirda Cancel reply
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed
1. Meilin | November 18, 2008 at 9:37 am
Ana setuju dengan pendapat anti cz semakin berubah zaman gaya pacaran anak-anak muda luar biasa semakin liar.
Semoga Allah memberi mereka hidayah ya……
Btw…mampir ke email ana ya
tolong ajarin ana buat friendster n blog
ana gaptek nech…..
jazakillah ya ukh…
2. Sadat ar Rayyan | November 24, 2008 at 6:25 am
Tulisan yang bermanfaat bu 😀
Namun koq masih ada yang mengartikan taaruf dengan pacaran islami.
3. someone | December 3, 2008 at 7:21 am
mau tanya, kalo setelah melakukan zina kemudian bertaubat, tapi kemudian terpeleset lagi….apakah masih bisa diampuni dosa saya??
(kejadian ini sebelum saya menikah)
bagaimana caranya agar bisa diampuni…fyi; saya ibu dari 2 anak, cari waktu buat ibadah (sholat, mengaji, dzikir) susah sekali…anak maunya nggelendot terus…
4. Abdillah Akbar | January 16, 2009 at 4:19 pm
Saya sependapat. Tapi yang saya kurang sependaat itu kata2 terakhirnya. Apa pantas, syetan disebut dengan istilah “maha dayat”? kan yang serba Maha itu cuma Allah. Jadi akan lebih afdol klo kt2 Maha-nya di ilangin aja ya..afwan
5. Anto | February 1, 2009 at 6:29 am
kalo pacaran dengan tujuan yang baik gmn?
contohnya saja untuk menjaga seseorang….
trus saya ingin menjaga dy sebagai calon istri saya…
klo boleh minta solusi, bagaimana solusinya?
6. meili | February 27, 2009 at 5:02 am
assalamualaikum afwan,, saya mau tanya apakah karma allah swt itu ada?
7. agusalim | March 14, 2009 at 12:44 pm
assalamu alaikum Wr.Wb
aku setuju dengan apa yang akhi/ukhti sampaikan….
namun ada tidak beberapa hal yang ingin aku sampaikan atau bersifat pertanyaan :
bagaimana menurut akhi/ukhti apabila pacaran tapi pacaran hanya sekedar nama, maksudnya dia pacaran tapi mau dibilang pegangan tidak juga trus mau pacaran ala anak remaja jaman sekarang tidak..
tapi niat mereka berpacaran untuk saling menjaga atau berusaha untuk agar mereka saling mengerti nantinya…..dalam artian pacaran islami gitu!!!!!!!! aku juga gak tau ya!!!! jadi tolong dijawab n klo bisa dikirim ke email aku : aghil_roro@yahoo.com
aku tunggu ya……
syukron
8. abdullah | April 2, 2009 at 7:55 am
afwn, numpang mampir
barokallahufik
9. wirda | April 16, 2009 at 4:45 am
Syukran ya ukhti..saya suka artikel ini,
tapi bagaimana kalau seseorang yg tadinya bersahabat baik ternyata memiliki perasaan yg sama yaitu suka sama suka dalm arti serius…
walaupun kita belum sapa jodoh kita setidak nya kita saling menjaga perasaan sesama…
dan kita juga sering jalan bareng tapi tidak ber2 an melainkan kita membawa salah seorang teman diantara kita…makan bareng di warung misalnya.
Mohon tanggapanya ya ukhti,,
syukran!
10. wirda | April 30, 2009 at 8:02 am
maaf cuma numpang lewat
11. NN | May 13, 2009 at 7:12 am
ya, aku setuju..
tapi,
gimana caranya ngindarin hal-hal seperti itu di jaman yang seperti ni?
12. nellamediyo | May 20, 2009 at 6:11 am
assalmualaikum. wr.wb
y ukhti/akhi fillah
emang bener kata anti/antum ,mana ada pcaran islami, it’s means that zina islami.
ingat kembali ” tauhid” qt. yakinkan diri bhwa seblum qt lahir dah ditentukan rezeki,kematian,and jodoh.
so’ klo qt yakin bhw jnji ALLAH itu pasti, kenapa qt dah ngecup duluan siapa jodoh qt.lum tentu dia yg nanti akan mendampingi qt.
it’s right????????/
yg harus qt lakukan sekarang adalah TERUS MPERBAIKI DIRI..
KEEP SPIRIT………………!!!!!!!!!!!!!
13. lail | June 23, 2009 at 8:34 am
ass..
saya sangat setuju sekali dg artikelx, tp terkadang menjalaninya tu lebih sulit. saya ingin bertanya??
jika pada saat pacaran mendekati zina, terus bertaubat dan ternyata terjerumus lagi mendekati zina, apakah allah akan memaafkan dosa-dosanya?
14. AL-ANIS | September 17, 2009 at 1:03 pm
IT’S EXCITED ME, cukup mengagumkan dan berwawasan agama, siapa saja jika membaca kolom dengan membuka hatinya pati akan berpositif thinking pada apa yang disampaikan. terima jasih.
15. AL-ANIS | September 17, 2009 at 1:04 pm
IT’S EXCITED ME, cukup mengagumkan dan berwawasan agama, siapa saja jika membaca kolom dengan membuka hatinya pati akan berpositif thinking pada apa yang disampaikan. terima kasih.
16. alvin | March 24, 2010 at 11:36 am
assalamualaikum?naam ana setuju.